Tuesday, 23 February 2016

Satu Asa



Oleh: Sarinita Habarkah

Kau biarkan senja mengalahkan asa
Merenggut nafas yang tersisa
Sudikah kiranya berhenti pada anak tangga pertama?
Yang seharusnya menjadi catatan tempat menoreh tinta

Kau yang menggunakan air mata
Bukan untuk perjuangan bangsa
Tetapi dengan alasan cinta
Kau hidup hanya dalam asa

Kemana kata-kata?
Yang kau tulis diatas meja
Yang kau tata dengan bahasa
Untuk kau gapai dengan ceria

Kemana larinya asa?
Yang dulu kau tebar pesona
Yang dulu kau puja-puja
Untuk kau jadikan alat pusaka

Tak tahukah engkau wahai putra putri bangsa?
Kami disini merenggut nyawa
Meminum darah mengisi dahaga
Atas dasar cinta kami membela


Ciputat, 23 Februari 2016

2 comments:

  1. poem yang terstruktur, keren, tapi agak kaku,.
    (y) keren ..
    mampir ke blogku kk.. muhjundii.blogspot.co.id

    ReplyDelete
  2. baik, makasih yaa atas kesan dan pesannya :)
    siaap!

    ReplyDelete